Sunday, February 15, 2009

Berakarlah Dalam Iman

Pada hari-hari yang akan datang, Iblis akan mulai menyerang engkau dalam usahanya untuk meruntuhkan iman kepercayaanmu dalam Kristus. (1 Petrus 5:8, Efesus 6:16, Matius 13:3-23).

Beberapa tujuan-tujuan khusus Iblis adalah:

1.Untuk menanam benih keraguan dan duka demi untuk merampas kesukaan dan keyakinan hidup yang kekal dari padamu.

2.Untuk menyesatkan engkau agar menahan engkau untuk bertumbuh dalam kebenaran, dan

3.Untuk mencegah engkau untuk mengabarkan iman kepercayaanmu kepada orang lain.

Perisai iman: Efesus 6:10-17

1. Karena injil adalah batu penjuru dari iman kekristenan, Iblis akan memulai serangannya dengan mencoba membingungkan engkau tentang kebenaran injil. Untuk bertahan dalam serangan-serangan yang engkau hadapi, engkau harus berakar kuat dalam kebenaran injil. Untuk melakukan hal ini, tetapkanlah sekarang bahwa engkau akan membaca buku kecil ini sehari sekali untuk satu bulan. Jangan berhenti setelah sepuluh atau lima belas hari walaupun engkau sudah menghafalnya! Janganlah membiarkan Iblis mematahkan semangatnmu dengan berkata padamu "tidak ada waktu" atau engkau harus melakukan hal lain yang lebih penting. Ini adalah kebohongan Iblis yang classic. Jangan percaya akan hal itu! (Matius 13:1-9, 19-23; Lukas 10:38-42, 12:16-31, 14:16-20; Efesus 5:16).

2. Jangan mencoba untuk mendapat keyakinan dalam hubungan engkau dengan Kristus atau bertumbuh dalam iman kerohanian melalui "perasaan mistik" atau "suara-suara bisikan" dalam pikiranmu. Apa yang kita "rasakan" dalam hati kita tidak dapat diandalkan sebagai pengarahan kebenaran rohani daripada kebenaran mengenai ilmu hitung atau ilmu bumi. Apakah engkau berani mencoba melewati ratusan mil melalui jalan kecil pada saat berkabut tebal tanpa peta tetapi hanya mengandalkan "perasaan" saja? Tentu tidak! Namun banyak orang dengan bodoh mencoba menyatakan hidup kekristenan mereka demikian rupa.

3. Untuk kita dapat bertumbuh dalam kebenaran rohani, Allah sudah memberikan kita sumber kebenaran yang pasti dan tidak berubah, yaitu Alkitab. Coba baca Alkitab setiap hari. Mulai dengan membaca buku Galatia. Kitab ini adalah pembelaan Rasul Paulus tentang injil dan ajaran kasih karunia. Baca satu pasal setiap hari sampai engkau membaca seluruhnya (6 pasal) lima kali. Ini akan memakan waktu satu bulan. Bulan depannya, baca seluruh pasal dalam satu hari. Ini akan menguatkan engkau dalam ajaran iman kekristenan yang paling dasar dan paling penting, yang akan memberikan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan iman kekristenan yang sejati.

PERASAAN MUNGKIN ADALAH BISIKAN IBLIS.
BANGUN IMANMU DENGAN FIRMAN TUHAN.

Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Roma 10:17

4. Setelah engkau berakar kuat dalam pengertianmu tentang injil, carilah gereja yang benar. Untuk melakukan hal ini, tanyalah kepada pendeta itu bagaimana seseorang bisa masuk ke surga. Apabila ia berkata melalui kehidupan yang baik, mentaati sepuluh perintah Allah, permandian, pengakuan dosa, keanggotan dalam gereja, atau jawaban-jawaban yang salah lainnya - - berpalinglah dan carilah gereja lain. Apabila Pastornya saja tidak mengerti tentang injil, dasar dari iman kekristenan, dia tidak tahu apa-apa tentang kekristenan! Mengapa engkau mau pergi ke gereja dimana pendetanya tidak tahu bagaimana untuk masuk ke surga? Carilah gereja yang benar!

BERSYUKUR KEPADA ALLAH SETIAP HARI


Menurut Alkitab, banyak hal-hal yang indah terjadi pada dirimu pada saat engkau mengerti injil dan percaya pada Kristus saja sebagai Juru Selamatmu.

-- Engkau menerima pengampunan atas semua dosa yang pernah engkau lakukan. (Roma 5:11)

-- Engkau menerima hidup yang kekal sebagai hadiah yang cuma-cuma. (Yohanes 5:24, 10:28)

-- Engkau terjamin akan masuk ke surga. (Yohanes 14:1-3)

-- Engkau menjadi anak Allah. (Yohanes 1:12)

-- Engkau mempunyai seorang teman yang mengerti apa yang engkau alami, dan selalu bersedia membantu engkau dalam kesukaraan. (Ibrani 2:18, 4:15-16, Mazmur 68:5)

Dalam Lukas 17:11-19, Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, dan sembilan orang pergi tanpa berhenti untuk mengucap syukur kepadaNya! Supaya engkau tidak mengikuti contoh dari sembilan orang kusta yang tidak bersyukur, engkau dapat menunjukkan ucapan syukurmu kepada Allah untuk semua yang telah Allah lakukan bagimu dengan cara hidup yang berkenan padaNya, mentaati perintah2xNya dan berjalan menurut firman Allah. (Lukas 7:40-43, 1 Yohanes 4:19, Yohanes 14:21).


KABARKAN INJIL


Bayangkan pada suatu hari engkau berjalan di pinggiran jalan, dan sebuah piano yang sedang diangkat ke lantai sepuluh, lalu jatuh dan pecah tersebar kemana-mana tanpa pengetahuan engkau. Tiba-tiba seseorang yang engkau tidak kenal, mendorong engkau kesamping untuk menyelamatkan engkau, tetapi ia tertindih oleh piano yang jatuh itu. Waktu ia terbaring akan meninggal, dengan tangan yang bergetar ia mengeluarkan surat dari kantongnya, dan bertanya kepadamu supaya engkau mengambil dan mengantarkan surat itu. Maukah engkau melakukannya?

Yesus, yang mati untuk menyelamatkan engkau, telah meninggalkan surat yang seperti ini untuk engkau. Surat itu namanya Injil. "Lalu Ia berkata kepada mereka: 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.'" Markus 16:15 (Juga lihat Matius 28:18-20, Kisah Para Rasul 1:8, Roma 10:14-15). Apakah engkau bersedia untuk mengambil surat itu yang telah Yesus tinggalkan bagimu dan melakukan apa yang dikehendakiNya? Apabila ya, bertanyalah pada seorang teman atau kenalanmu: "Pernahkah seseorang menunjukkan Alkitab tentang bagaimana engkau dapat mengetahui dengan pasti bahwa engkau akan masuk ke surga ketika engkau meninggal?" Jika mereka menjawab tidak, bertanyalah, "Bolehkah saya menunjukkannya?" Kebanyakan orang dengan keinginan yang amat besar ingin tahu bagaimana mereka bisa tahu hal ini dengan pasti! Jika mereka berminat, duduklah dan carilah waktu untuk menerangkan buku kecil ini kepada mereka. Mereka akan selamanya berterima kasih!


TENTANG BUKU INJIL INI

Dalam masa kini, banyak macam berita-berita Injil yang membanjiri segala media di dunia ini. Berita-berita ini ada yang memcoba menarik orang berdosa untuk "mengundang Yesus kedalam hatinya" atau juga yang berbau ancaman untuk yang tidak percaya untuk "bertobat dari dosa-dosanya." Adalah tidak mengejutkan, orang-orang yang percaya dan tidak percaya merasa sangat bingung. Bahkan jika Injil dibicarakan secara jelas dan tepat, sering kali pendengarnya akan menyaring pembicaraan tersebut dengan apa sudah didengar, menyisihkan pengertian arti dari berita keselamatan dari Yesus Kristus. Dengan pengertian ini, buku Injil ini ditulis bukan hanya untuk menjelaskan dan menggambarkan konsep-konsep utama keselamatan seperti kematian Yesus dan doktrin keanugrahan, tetapi juga untuk meninjau dan membenarkan pengajaran-pengajaran sesat yang sering dikaitkan dengan Ijil Kristen. Mengolah hal-hal teologia rumit di dalam buku yang pendek dan mudah dibaca ini membutuhkan hampir lima tahun pengarangan dan penulisan. Kami tidak tahu buku-buku lain masa kini yang membeberkan Injil secara jelas atau tepat.

Adalah keinginan kami untuk melihat buku Injil ini disiskulasikan secara luas. Tidak ada upah yang telah diterima olen pengarangnya. Organisasi-organisasi Kriten yang memohon biasanya di berikan ijin secara tertulis untuk menterjemahkan atau mencetak dengan fasilitas sendiri. Melalui usaha-usaha dari banyak gereja-gereja dan organisasi-organisasi misi, buku Injil ini telah diterjemahan dalam beberapa bahasa-bahasa utama dunia. Jikalau anda ingin melihat buku ini tersedia di negara atau bahasa yang tidak tersedia sekarang, kami mengundang anda untuk menghubungi kami. Marilah kita bekerja sama untuk membuat buku Injil ini tersedia untuk semua orang dalam semua bahasa.

TENTANG PENGARANG

Ron Shea berkuliah di Villanova University dengan beasiswa empat tahun dari ROTC angkatan laut Amerika Serikat. Setelah mendapatkan gelar sarjana muda di bidang electro, dia berbakti sebagai tentara angkatan laut. Kemudian dia berkuliah di Dallas Theological Seminary di mana dia mengambil studi dibidang Literatur Perjanjian Baru dan Exegesis, menterjemahkan Perjanjian Baru dari bahasa asli Yunani. Dia berwisuda dengan penghargaan di dalam program sarjana penuh empat tahun. Dia terus mendapatkan gelar Doctor of Jurisprudence dari University of California, Hastings College of Law, di mana dia mendapatkan penghargaan di Admiralty, Jurisprudence, dan Oral Argument. Dia menjadi pastur di gereja-geraja di New Orleans dan San Francisco, dan adalah pendiri dan presiden dari Clear Gospel Crusade.

Takdir hidup seseorang bergantung dengan apa yang ia lakukan dengan Yesus Kristus; karenanya, membuat Injil jelas adalah hal yang terpenting di dunia ini. Buku ini telah mencapai tujuan ini. Saya terutama menghargai peninjauan hal pertobatan secara simpel tapi menyeluruh. Buku ini akan sangat berguna di tangan orang yang ingin memimpin orang lain ke dalam Kristus.

Dr. Curtis Hutson,
President and Editor, Sword of the Lord

Penjelasan tentang pertobatan adalah sangat baik. Orang-orang secara mayoritas berpikir berdalih dari dosa bukan merubah hati mereka dalam hal cara keselamatan. Anda telah memberikan kontribusi besar.

Saya tidak mengetahui buku-buku lain seperti ini yang berhasil menjelaskan tentang Injil.

Earl D. Radmacher, M.A., Th.D.
Chancellor and Professor of Systematic Theology, Western Seminary

Dimasa di mana banyak undangan injili diberikan tanpa tepat, adalah sangat menyegarkan melihat perkataan Injil secara asli dan bertenaga seperti apa yang dibeberkan di dalam Alkitab. Untuk mereka yang mencari beberan jelas tentang Injil untuk memimpin orang ke dalam Kristus, buku ini adalah jawabannya.

Yesus adalah Jaminan yang Kekal

Jika esok atau bulan depan engkau jatuh dalam dosa, mungkinkah engkau akan kehilangan hadiah kehidupan yang kekal?

Alkitab berkata:

"Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban [yang telah lampau, sekarang, dan yang akan datang] saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah…..Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."
Ibrani 10:10-12, 14

Menurut Alkitab, dosa engkau yang mana yang sudah dibayar Yesus waktu Dia mati?

Dosamu di masa lampau.

Dosamu di masa lampau dan sekarang.

Semua dosamu selamanya: yang telah lampau, sekarang, dan yang akan datang.

Menurut ayat ini, berapa sering engkau disucikan melalui kematian Yesus Kristus?

Seminggu sekali

Sebulan sekali

Setiap kali engkau mengakui dosamu yang paling akhir dan memohon pengampunan.

Sekali untuk semuanya.

JAMINAN YANG KEKAL: SUATU KESIMPULAN
YANG PENTING TENTANG KEMATIAN TUHAN KITA

Seseorang tidak akan kehilangan hadiah hidup yang kekal karena dosa. Itu adalah satu-satunya sebab Kristus mati…untuk membayar semua dosa-dosamu! Karena Dia mati untuk semua dosa selama-lamanya - yang telah lampau, sekarang dan yang akan datang - Dia dapat membayar sekali dan selama-lamanya untuk menyatakan bahwa engkau tidak bersalah….bukan hanya atas dosamu di masa lampau, tetapi atas semua dosa: yang telah lampau, sekarang dan yang akan datang! Menolak untuk percaya hal ini artinya menolak untuk percaya injil itu sendiri! (ulangi halaman 7-11).


JAMINAN YANG KEKAL: KESIMPULAN
YANG PENTING TENTANG KASIH KARUNIA


Setelah engkau percaya kepada Kristus, engkau diharuskan untuk tetap menjalankan hukum Allah supaya "tetap selamat" . . .


Ya Tidak
Dapatkah engkau dengan jujur barkata bahwa hidup kekal adalah kasih karunia (suatu hadiah yang cuma-cuma)?
OR


Bukankah itu menunjukan bahwa keselamatanmu harus bergantung pada menjalankan hukum Allah?

Oleh sebab itu, jika seseorang menolak ajaran Alkitab tentang jaminan hidup yang kekal, bagaimanakah ia dapat mencoba menjankau Allah, melalui kasih karunia atau melakukan hukum Allah?
______________________________________________________

Dapatkah seseorang dibenarkan (diselamatkan) melalui cara ini? [Ulangi halaman 14-15]
______________________________________________________

Apa yang Alkitab katakan bagaimana seorang manusia dibenarkan? [Lihat Roma 3:28 untuk bantuan]
______________________________________________________

Di dalam perikop Alkitab yang lain, Yesus berkata:

"Domba-dombaKu mendengarkan suaraKu dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan merka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu. BapaKu, yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa." Yohanes 10:27-29

Dalam ayat ini, jenis kehidupan apakah yang Yesus katakan dan berikan?

Sementara Bersyarat Kekal

Jika hidup yang Yesus katakan itu adalah benar-benar kekal, dapatkah hidup itu hilang?

Dalam ayat yang tersebut diatas, siapakah yang Yesus katakan lebih besar daripada siapapun?
______________________________________________________

Siapa yang berkuasa yang dapat melepaskan dirinya dari tangan Allah?
______________________________________________________

Apakah engkau lebih berkuasa dari Tuhan?
______________________________________________________

Dalam terang ayat ini, jikalau engkau sudah percaya tentang injil keselamatan, apakah mungkin untuk engkau melakukan sesuatu yang menghasilkan murka Allah yang kekal?
______________________________________________________

(Untuk pasal-pasal tambahan tentang jaminan kekal, lihat: Roma 8:37-39, Efesus 1:13-14, Yohanes 6:37-40, Ibrani 13:5)

BOLEHKAH KITA TERUS MENERUS BERDOSA?

Walaupun dosa tidak dapat menghilangkan hidup yang kekal dari seorang yang percaya (yang diberikan secara cuma-cuma dan selamanya), namun dosa mempunyai akibat yang berat dalam kehidupan yang sekarang ini dan kehidupan di masa mendatang. Pertama, ada akibat natural dari dosa. Seorang yang minum minuman keras berlebih-lebihan mungkin akan membunuh dirinya sendiri atau seorang korban yang tidak berdosa dalam kecelakaan lalu lintas. Seorang yang melakukan aktivitas yang tidak bermoral mungkin akan terserang AIDS dan meninggal. Mengetahui Kristus sebagai Juru Selamat akan menyelamatkan seseorang dari neraka, tetapi tidak akan menyelamatkan seseorang dari akibat dasar dari dosa atau kehidupan yang bodoh. (Galatia 6:7-8, Yakobus 2:14-17). Kedua, ada akibat kekal dari dosa. Menerima tiket gratis untuk pertandingan olahraga menjamin bisa masuk ke gelanggang tetapi tidak menjamin tempat duduk di depan. Sama halnya, menerima hadiah hidup kekal dengan cuma-cuma melalui iman pada Kristus Yesus menjamin seseorang untuk masuk kedalam kerajaan Allah yang kekal, tetapi tidak ada jaminan sama sekali untuk posisi yang dimuliakan dalam kerajaan itu! "Posisi" kita dalam surga dan pahala-pahala yang bersangkutan dengan posisi itu bergantung sepenuhnya pada kehidupan yang suci and pekerjaan-pekerjaan baik yang kita lakukan dalam kehidupan ini. (1 Korintus 3:11-17, 9:24-27, 2 Korintus 5:10-11).

Walaupun kenikmatan dosa dalam hidup ini kelihatannya lebih penting daripada harapan untuk mendapatkan imbalan di surga, Alkitab mengajarkan bahwa barangsiapa yang menukarkan "warisan" mereka (imbalan mereka di surga) untuk kenikmatan dalam dosa, satu hari nanti akan menangis tidak terkendalikan ketika mereka melihat imbalan yang mereka lepaskan ketika mereka mengejar kenikmatan dosa di dalam kehidupan ini. (Ibrani 12:14-17, Lukas 19:11-27, Matius 25:14-30)

Keyakinan

Jika engkau meletakkan imanmu hanya dalam Kristus, dan meninggal malam ini, apakah engkau tahu dengan pasti engkau akan ke surga?

Yesus berkata:

"Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Yohanes 5:24

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu . . . Yakinkah engkau tentang Yesus?
Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu . . . Sudahkah engkau mendengar perkataan Kristus di halaman-halaman buku ini?
Dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku . . . Apakah engkau percaya bahwa Allah mengutus Yesus mati bagimu?
Mempunyai hidup yang kekal . . . Apakah ini mengatakan bahwa engkau akan menerimanya nanti atau engkau sudah mendapatkannya?
Dan tidak turut dihukum . . . Apakah Alkitab mengatakan "mungkin tidak" atau "tidak akan"?
Sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Pada saat apakah seseorang pindah dari dalam maut ke dalam hidup?

Menurut ayat ini, bagaimanakah engkau bisa yakin bahwa engkau sudah sungguh-sungguh diselamatkan?

Engkau bisa yakin bahwa engkau benar-benar sudah diselamatkan jika hidupmu mulai berubah, menunjukkan bahwa Allah sudah masuk kedalam hidupmu.

Engkau bisa yakin bahwa engkau benar-benar sudah diselamatkan jika di tahun-tahun mendatang engkau masih berjalan dengan Kristus.

Engkau bisa yakin bahwa engkau benar-benar sudah diselamatkan jika engkau menghasilkan buah pekerjaan baik.

Engkau bisa yakin bahwa engkau benar-benar sudah diselamatkan jika engkau sudah mendengar injil dan mempercayainya.

(Juga lihat 1Yohanes 5:10-13).

KASIH KARUNIA: SUATU HADIAH PERCUMA

Kata "kasih karunia" artinya sesuatu yang diberikan dengan cuma-cuma...tanpa harga atau kewajiban. Misalnya, apabila teman akrab engkau menawarkan hadiah kepadamu dan engkau mencoba untuk membayarnya, apakah itu masih dapat disebut hadiah? Tentu tidak! Sewaktu dia menerima uang dari padamu, bayaran itu menjadi hutang dia terhadap engkau! Dia kemungkinan akan merasa terhina, dan menarik kembali hadiahnya dan berkata: "Saya tidak memberikan ini kepadamu karena saya harus. Ini adalah hadiah. Apakah kamu mau menerima hadiahku?"

HADIAH: PADA SAAT KAMU MENAWARKAN SESUATU SEBAGAI GANTINYA, ITU BUKAN LAGI HADIAH. ITU MENJADI SUATU HUTANG!

"Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya." Roma 4:4

Hanya ketika engkau mengantongi kembali uangmu dan mengulurkan tangan kosongmu, barulah dia akan mengulangi tawarannya dan memberikan hadiahnya kepadamu.

Sama halnya dengan Allah menawarkan hidup yang kekal. Banyak orang mencoba untuk membeli hidup yang kekal dengan mentaati Sepuluh Perintah Allah, hidup baik, pergi ke gereja, atau pekerjaan agama lainnya. Tetapi Allah tidak akan membuat diriNya menjadi penghutang pada satu manusiapun! Dia tidak "berhutang" hidup yang kekal kepada siapapun. Dia akan menawarkan itu hanya sebagai hadiah!

KASIH KARUNIA: HARUS CUMA-CUMA


Ketika manusia berusaha untuk memperoleh hidup kekal melalui pekerjaan-perkerjaannya, dia tidak lagi menerima tawaran Allah untuk hidup yang kekal sebagai hadiah yang cuma-cuma, yakni, "Kasih Karunia."

"..bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia." Roma 11:6b

Tetapi hanya dengan "kasih karunia" Allah, Allah menyelamatkan kita!

"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjannmu: jangan ada orang yang memgahkan diri."
Efesus 2:8-9

Oleh karena itu, Alkitab mengajarkan bahwa Allah menarik kembali tawaranNya untuk hidup kekal dari setiap manusia yang mencoba untuk mendapatkannya melalui pekerjaan mereka, dengan demikian merendahkan Allah, membuat Dia sebagai penghutang terhadap manusia berdosa.

"Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia." Galatia 5:4


Allah menawarkan hidup yang kekal sebagai hadiah yang cuma-cuma.
Kita harus menerimanya sebagai hadiah cuma-cuma atau tidak sama sekali.


Oleh sebab itu, berusaha untuk mendapatkan hidup yang kekal dengan melakukan hukum adalah menolak satu-satunya jalan yang Allah tawarkan untuk hidup kekal, yaitu melalui kasih karuniaNya! Dan ketika seorang manusia menolak tawaran kasih karunia Tuhan untuk hidup kekal, dia dengan bebas memilih untuk menghadapi penghukuman yang kekal.

Yesus Adalah Allah

Yesus adalah Allah! Dia dan Bapa kekal adanya! Dia menjadi seorang manusia sehingga Dia dapat mati untuk dosa-dosa kita, tetapi Dia tetap adalah Allah!

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Yohanes 20:28-29

(Juga lihat Yohanes 1:1; 8:58, 10:30; 1 Timotius 3:16; Titus 2:13; Kolose 2:2; Ibrani 1:8).

Mereka yang menyangkal keilahian Yesus akan menerima penghukuman yang kekal. Yesus berkata:

"Lalu Ia berkata kepada mereka:"Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Yohanes 8:23-24

(Juga lihat Yohanes 11:25-27; 20:31; Kisah Para Rasul 9:20; 16:30-31; I Yoh 5:13)

MENGAPA ALLAH MENJADI SEORANG MANUSIA?

Di halaman 5 kita belajar bahwa karena Allah itu maha suci, dosa yang terkecil sangat jijik dimata Allah. Akibatnya, pembayaran yg tidak terbatas harus dibayar untuk setiap orang. Sekarang ada dua cara bagaimana pembayaran yang tidak terbatas itu dapat dipersembahkan: seorang manusia yang terbatas bisa menderita murka Allah untuk waktu yang tak terbatas, atau seorang yang tidak terbatas bisa menderita murka Allah untuk waktu yang terbatas. Keduanya menghasilkan sebuah pembayaran yang tidak terbatas untuk dosa.

1. Manusia, yang terbatas, harus menderita murka Allah untuk selama-lamanya jika ia harus membayar sendiri untuk dosa-dosanya.

2. Yesus Kristus, Allah yang tidak terbatas di dalam bentuk manusia, harus menderita murka Allah untuk waktu yang terbatas untuk menyediakan suatu pembayaran yang tidak terbatas untuk dosa. Karena Dia itu Allah, penderitaan yang Dia pikul di atas kayu salib adalah suatu pengorbanan yang harganya tidak terbatas. Oleh karena itu, kematianNya membuat pembayaran yang tidak terbatas berlaku untuk membayar dosa-dosa semua manusia sepanjang jaman.

Suatu pembayaran yang tidak terbatas harus dibuat untuk dosa-dosa setiap manusia. Allah mengizinkan setiap orang untuk mengambil keputusan dengan cara pembayaran mana yang disukai.... Yesus Kristus, atau kekekalan dalam neraka.

IMAN: TANGGAPAN MANUSIA
TERHADAP KRISTUS


Yesus sudah melakukan semua yang perlu untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya. Akan tetapi, sebelum kita dapat mengalami manfaat yang sudah Allah sediakan melalui kematian Kristus di atas kayu salib, Allah menuntut kita untuk percaya kepada Yesus, dan apa yang sudah Dia capai melalui kematianNya.

"Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat." Galatia 2:16

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes 3:16

(Kenyataannya, ada 160 ayat di dalam Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menerima hidup yang kekal adalah iman di dalam Yesus Kristus. Diantaranya adalah Yohanes 1:7, 1:12, 3:18, 5:24, 6:29, dll.)

IMAN ADALAH TANGAN KITA MERAIH DAN MENERIMA HIDUP KEKAL YANG DITAWARKAN SECARA CUMA-CUMA DI DALAM YESUS KRISTUS.

Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1 Korintus 1:21

Penangunggan

KRISTUS MENANGGUNG DOSA-DOSA KITA

Langkah pertama dalam penebusan manusia yaitu Yesus Kristus menanggung dosa-dosa dunia dalam tubuhNya di atas kayu salib. Ketika Yesus disalibkan, Allah mengangkat semua dosa-dosa dunia (dahulu, sekarang, dan esok), dan meletakkannya pada Kristus.

"Tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya [Jesus] kejahatan [dosa] kita sekalian."
Yesaya 53:6

"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib."
1 Petrus 2:24

"Dia [Jesus] yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya [Allah Bapa] menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." 2 Korintus 5:21

Karena Tuhan harus menghukum dosa, siapakah sekarang yang Tuhan harus hukum?


LANGKAH 2: PENGGANTIAN


KRISTUS MATI UNTUK KITA

Karena Tuhan harus menghukum dosa, Dia melampiaskan murkaNya kepada Yesus untuk kita. Yesus menjadi "pengganti" kita. Dia dihukum untuk dosa-dosa kita dan mati untuk kita.

"Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." Yesaya 53:5

Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring..."Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Matius 27:46


LANGKAH 3: KEPUASAN (PENDAMAIAN)


KEMATIAN KRISTUS MEMBAYAR PENUH DOSA-DOSA KITA, SEHINGGA MEMUASKAN MURKA DAN KEADILAN ALLAH.

Karena Yesus mati menggantikan kita untuk dosa-dosa kita, keadilan Allah sudah terpenuhi. Yesus membayar dengan penuh dosa-dosa manusia, sehingga barangsiapa yang memilih untuk menerima pembayaran itu tidak harus mengalami murka Allah yang kekal yang harus dijatuhkan atas semua manusia yang berdosa. Yesus membayar dengan penuh untuk semua dosa-dosa manusia!

"Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia [Allah Bapa] menyerahkan dirinya [Yesus] sebagai korban penebus salah...ia akan melihat terang dan menjadi puas." Yesaya 53:10-11

"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya." Yohanes 19:30

Ungkapan "sudah selesai" sebenarnya adalah pernyataan yang digunakan di Roma pada jaman Kristus ketika suatu hutang dibayar dengan penuh. (Kittel, VIII, hal.57,60) Ketika Yesus menyerukan ungkapan itu sebelum kematianNya, Dia menyatakan bahwa Dia sudah membayar dengan sempurna, tuntas, dan lunas untuk dosa. (Juga lihat Kolose 2:13-14).


JADI, YESUS SUDAH MERUNTUHKAN RINTANGAN ANTARA ALLAH DAN MANUSIA DENGAN MEMBAYAR PENUH UNTUK DOSA-DOSA KITA MELALUI KEMATIANNYA SENDIRI.

Mengapa kematian Yesus begitu berharga sehingga dapat membayar bukan hanya untuk semua dosa-dosa engkau, tetapi juga untuk semua dosa-dosa manusia dari berbagai usia?

Injil dan Manusia

Kata "Injil" artinya "Kabar Baik." Karena kita tidak mungkin datang ke hadapan Allah dengan dosa-dosa kita, maka Allah mengutus Yesus mati untuk menebus dosa-dosa kita, dan kemudian membangkitkan Dia dari kematian pada hari yang ketiga.

"Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil... bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci."
1 Korintus 15:1-4

INJIL ADALAH KRISTUS YANG MATI UNTUK MENEBUS DOSA-DOSA KITA DAN BANGKIT KEMBALI DARI KEMATIAN.

YESUS MERUNTUHKAN RINTANGAN DOSA DENGAN MATI UNTUK MENEBUS DOSA-DOSA KITA, DAN BANGKIT KEMBALI DARI KEMATIAN.

Banyak orang percaya dengan sungguh-sungguh bahwa Yesus mati dan bangkit kembali dari antara orang mati; tetapi apakah yang dimaksud Alkitab dengan mengatakan bahwa Yesus mati "untuk menebus dosa-dosa kita"? Bagaimanakah kematianNya meruntuhkan rintangan antara Allah dan manusia?

MASALAHNYA:
ALLAH HARUS MENGHUKUM DOSA


Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa karena Allah itu suci dan adil, Dia harus menghukum dosa.

"Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka." Efesus 5:6

"Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman." Roma 1:18


ALLAH HARUS MENCURAHKAN
MURKANYA ATAS DOSA

Keadilan Allah menuntut bahwa manusia harus membayar dosa-dosa yang sudah dilakukan terhadap Allah yang Suci dengan cara menderita hukuman Allah yang kekal. (Juga lihat 2 Tesalonika 1:8-9, Matius 25;46, Wahyu 20:10) Bagaimana Kristus membebaskan kita dari murka Allah melalui kematianNya sendiri, dapat dijelaskan dengan tiga langkah.

Dosa

Untuk memahami kabar baik tentang bagaimana memulihkan hubungan antara Allah dan manusia, seseorang harus mengerti terlebih dahulu bagaimana hubungan itu jatuh dalam kehancuran.

Firman Allah mengajarkan kita:

"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
Roma 3:23

".…. kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita...."
Efesus 2:5

Allah itu suci (bersih secara rohani) dan manusia itu berdosa (kotor secara rohani). Sama seperti seseorang yang bersih secara fisik tidak tahan berdekatan dengan seekor binatang yang mati, membusuk, berbau tidak enak, maka Allah yang sempurna dan suci tidak dapat mengizinkan seseorang yang berdosa dan tidak sempurna datang ke hadapanNya. Manusia telah mati di dalam dosa-dosanya!


Binatang yang mati dan membusuk

Manusia yang bersih secara fisik



TERPISAH DARI ALLAH


Akibat dosa sudah jelas:

"Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu"
Yesaya 59:2

Dosa menciptakan suatu rintangan yang memisahkan manusia dari Allah

Allah itu suci (bersih secara rohani) dan tidak terbatas, maka kesucian Allah tidak terbatas! Dosa yang terkecil tetap adalah dosa dimata Allah! Alkitab mengajarkan bahwa dosa yang terkecil cukup untuk memisahkan manusia dari Allah. Allah tidak dapat mengizinkan dosa di hadapanNya.

USAHA MANUSIA SIA-SIA!


Manusia selalu berusaha mencari jalan untuk melewati rintangan yang memisahkan manusia dari Allah. Manusia sudah mencoba untuk menerobos rintangan itu dengan baptisan, perbuatan baik, mengasihi sesama, sakramen-sakramen, menggabungkan diri dalam gereja atau denominasi tertentu, dan lain-lain. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa tidak ada usaha manusia yang berdosa yang dapat meruntuhkan rintangan dosa yang memisahkan Allah yang Suci dari manusia yang berdosa.

Alkitab berkata:

"Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor." Yesaya 64:6

Mencoba menghapus dosa-dosamu melalui usaha-usaha engkau adalah sia-sia, seperti mecuci muka yang kotor dengan menggunakan sehelai kain yang kotor! Secara mutlak, menusia tidak dapat melakukan sesuatu apapun untuk menghapus dosa-dosanya dan menyeberangi rintangan yang memisahkan manusia dari Allah. (Juga lihat Hagai 2:12-14; Lukas 18:10-14; Roma 3:20, 3:27-28, 4-5; Galatia 3:10-11,21).

Injil

Berdasarkan Alkitab, pernahkah seseorang
menunjukkan kepadamu bagaimana mengetahui secara
pasti bahwa engkau akan ke surga setelah meninggal?



INJIL





Kata "Injil" artinya "Kabar Baik." Kabar baik yang menunjukkan bagaimana menjalin hubungan kasih dan pribadi dengan Allah yang memberikan arti dan tujuan akan hidup ini, dan juga yang memberikan engkau kepastian akan hidup yang kekal bersama dengan Allah di surga!

Jaman sekarang banyak orang mengaku bahwa mereka memberitakan Injil, tetapi sebenarnya mereka menyampaikan berita yang berbeda:




- Bertobat dan dibaptis!

- Serahkan hidupmu kepada Yesus!

- Jadikan Kristus Tuhan dalam hidupmu!

- Mengucapkan doa permohonan seorang yang berdosa.

- Menyerahkan hati kepada Allah!

- Berdoalah untuk menerima Kristus.

- Menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Kristus!

- Membuat ikutan secara pribadi dengan Kristus!

- Tinggalkan dosa-dosamu, mencari Tuhan!

- Mengudang Yesus ke dalam hatimu!

- Tempatkan Kristus di tahta kehidupanmu!

- Maju dan mengaku Kristus di depan umum!

Mengapa kita mendengar banyak berita yang berbeda pada masa ini? Apakah ada banyak injil? Berdasarkan Alkitab apakah arti "Injil" yang sebenarnya?

Sebelum kita mulai, jawablah ketiga pertanyaan di bawah ini:

1. Apakah arti Injil yang engkau pernah dengar?

______________________________________________________

______________________________________________________

______________________________________________________

2. Jikalau engkau meninggal malam ini dan menghadap hadirat Allah, dan Dia bertanya: "Mengapa saya harus memperbolehkan engkau masuk surga?" Apa yang akan engkau katakan?

______________________________________________________

______________________________________________________

______________________________________________________

3. Jikalau engkau meninggal pada saat ini, tahukah engkau dengan kepastian yang mutlak bahwa engkau akan masuk surga?

Ya! Saya dengan kepastian yang mutlak akan masuk surga.

Tidak. Saya tidak tahu dengan "kepastian yang mutlak" bahwa saya akan masuk surga.

Pertobatan

PERTOBATAN KEMUNGKINAN BESAR ADALAH KATA YANG SERING DISALAH PAHAMKAN.

PERTOBATAN KESELAMATAN BUKANLAH:

1. Pertobatan keselamatan bukanlah penyesalan atas dosa-dosamu.

2. Pertobatan keselamatan bukanlah berpaling dari dosa-dosamu atau memperbaharui hidupmu.

3. Pertobatan keselamatan bukanlah kerelaanmu untuk memberikan hidupmu pada Allah sehingga Dia bisa mengarahkan hidupmu.

Pertobatan keselamatan tidak ada hubungannya sama sekali dengan menyesali dosa-dosamu atau keputusan untuk berpaling dari dosa-dosamu. Allah bersedia untuk menyelamatkanmu bagaimanapun keadaanmu! Alkitab mengatakan:

"Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." Roma 5:8

PERTOBATAN KESELAMATAN ADALAH:

Pertobatan keselamatan adalah berhenti menaruh kepercayaan bahwa cara untuk mendapatkan hidup kekal melalui agama, upacara-upacara agama, atau ketaatan pada hukum Allah.

Kata "bertobat" berasal dari kata Yunani yang berarti "merubah pikiran." Bagi orang-orang yang percaya bahwa hidup yang kekal dapat diperoleh melalui kelakuan-kelakuan baik diperintahkan oleh Alkitab untuk merubah pikiran mereka atau "bertobat." Mereka diberitahukan untuk berhenti menaruh kepercayaan pada pekerjaan-pekerjaan mereka sendiri, dan datang kepada Allah berdasarkan kasih karunia dan melalui iman saja.

Di Matius 3:7-9 beberapa orang yang beragama percaya bahwa mereka akan ke surga karena mereka adalah keturunan Abraham, bapak dari orang-orang Yahudi. Allah sendiri telah memilih bangsa Yahudi dan mendirikan agama mereka. Mereka percaya bahwa karena mereka penganut agama yang benar, mereka akan masuk ke surga. Yohanes Pembaptis berkata pada mereka bahwa mereka harus bertobat. Artinya, mereka harus berhenti menaruh kepercayaan pada agamanya untuk masuk ke surga.

Lukas 13:1-5 menceritakan tentang sebuah menara di Yerusalem yang runtuh dan memakan korban 18 orang. Orang Yahudi mencari jawaban atas tragedi ini. Mereka sadar bahwa hanya Allah yang tahu rahasia pikiran dan perbuatan seorang manusia. Kemudian mereka berpendapat, mungkin 18 korban yang ditimpa oleh menara Siloam sebenarnya adalah 18 orang yang paling berdosa di seluruh Yerusalem. Allah bisa saja megumpulkan mereka semua pada waktu dan tempat yang ditetapkan untuk melaksanakan penghakimanNya. Hanya orang-orang yang paling berdosa yang layak akan penghakiman Tuhan. Orang-orang Yerusalem lainnya (mereka yang tidak terbunuh dalam keruntuhan menara) rupanya menjalani kehidupan yang baik sehingga tidak terkena penghakiman Tuhan. Akan tetapi, percaya akan hal ini berarti percaya bahwa keselamatan diperoleh dengan melakukan hukum. Yesus memperingatkan orang-orang yang percaya akan hal ini bahwa mereka menghadapi penghukuman kekal dari Allah. Dia memerintahkan mereka untuk bertobat - - - untuk meninggalkan semua pengharapan yang menjamin suatu posisi yang benar di hadapan Tuhan dengan melakukan hukum, dan hanya percaya kepada Yesus untuk keselamatan mereka.

Dalam Ibrani 9:9-14 Alkitab menyebut sakramen-sakramen atau upacara-upacara agama dimana manusia mencoba menjangkau Tuhan, adalah "pekerjaan sia-sia." Beberapa pasal sebelumnya, pengarang yang sama mengatakan pada kita dalam Ibrani 6:1 bahwa "dasar" dari iman Kristiani adalah "pertobatan dari pekerjaan sia-sia dan kepercayaan pada Tuhan." Dengan kata lain, seseorang harus berhenti percaya pada "pekerjaan sia-sia" (yaitu upacara-upacara agama, sakramen-sakramen, dll) sebelum dia bisa menjalani iman keselamatannya dalam Tuhan.

Perintah Alkitab jelas. Jika seorang percaya bahwa agama dapat membawa dia ke surga, dia harus bertobat (Matius 3:7-9). Jika ia percaya bahwa metaati hukum Allah untuk membawa dia ke surga, dia harus bertobat. (Lukas 13:1-5) Dan jika ia percaya bahwa ia harus melakukan upacara agama tertentu untuk diselamatkan, ia harus bertobat, dan berhenti bersandar kepada hal-hal itu menyelamatkan dirinya (Ibrani 6:1). Seperti perempuan di halaman 14, ia harus mengantongi kembali "uangnya" dan menerima hidup kekal sebagai hadiah cuma-cuma!

Iman dalam Yesus tidak akan menyelamatkan engkau, jika engkau percaya bahwa Yesus mati untuk dosa-dosamu, dan engkau juga masih percaya bahwa engkau harus dibaptis, pergi ke gereja, atau mematuhi Sepuluh Hukum Allah untuk "membantu" engkau masuk ke surga. Engkau tidak bisa begitu saja menambahkan Yesus dalam daftar yang panjang dengan hal-hal yang lain yang harus engkau lakukan untuk masuk ke surga. Engkau harus sama sekali menolak semua hal-hal lainnya yang tidak berharga untuk mendapatkan keselamatan, dan hanya percaya kepada Yesus Kristus.

PERTOBATAN YANG MENYELAMATKAN

APABILA IMAN ADALAH TANGAN YANG MENERIMA
KESELAMATAN MELALUI YESUS KRISTUS,
PERTOBATAN ADALAH TANGAN YANG MENOLAK
KESELAMATAN MELALUI CARA-CARA YANG LAIN.


Iman keselamatan bukan hanya menekankan bahwa kematian Yesus itu perlu, tetapi iman keselamatan itu harus menegaskan bahwa hanya kematian Kristus itu cukup! Kematian Kristus itu sendiri sudah cukup untuk membayar dosa-dosamu terpisah dari usaha manusia atau perbuatan baik manusia, dan bahwa iman keselamatan itu adalah hadiah cuma-cuma yang hanya tersedia melalui iman, dan terpisah dari upaya apapun atau kelakuan baik manusia. (lihat Galatia 2:21, 3:10-14, 5:1-5)

Kembali ke halaman 3. Apakah jawabanmu atas pertanyaan "mengapa Allah harus memperbolehkan engkau masuk ke dalam Surga?" Jikalau kamu berkata kamu harus dibaptis, menjalani hidup yang baik, atau melakukan hal-hal lainnya selain percaya pada Kristus saja, engkau harus bertobat. Engkau harus berhenti percaya dalam hal-hal keagamaan yang engkau sudah lakukan di masa lalu atau yang kemungkinan akan dilakukan di masa mendatang, dan percaya pada Kristus saja.

UNTUK MERINGKAS:


Karena dosa memisahkan manusia dari Allah, dan karena Yesus sudah membayar dosa-dosa kita di atas kayu salib, manusia hanya dapat mempunyai hubungan dengan Allah melalui Yesus Kristus saja.

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Yohanes 14:6




Pernahkah engkau percaya bahwa hidup menurut standar kebaikan atau melakukan peraturan-peraturan agama itu perlu untuk masuk ke surga?

Apakah engkau masih percaya dalam hal-hal tersebut untuk menyelamatkan dirimu?

Apakah engkau mengerti apa yang Yesus lakukan di atas kayu salib untukmu?

Dapatkah kamu menjelaskannya dengan kata-katamu sendiri?

Pernahkah ada orang yang menjelaskan hal ini kepadamu?

Sekarang, dengan cara terbaik yang engkau tahu, apakah engkau percaya apa yang Yesus sudah genapi diatas kayu salib untuk engkau adalah segalanya yang engkau perlukan untuk menghapus dosa-dosamu dan membawa engkau ke surga?

Pertobatan dalam Perjanjian Baru: Pertimbangan Lexical

I. Pendahuluan

Dia lagi. Saya telah melihatnya pada penayangan permainan baseball dan football. Sekarang dia ada dipenayangan turnamen golf PGA yang berulangkali ada dikamera dengan wig afro pelanginya dan T-shirt penginjilannya.

Apa maksudnya dengan pesan kata, BERTOBAT? Apa yang diharapkan akan dilakukan berjuta penonton TV lakukan?

Apa maksud istilah bertobat menurut PB? Apakah itu merujuk pada berbalik dari dosa seseorang? Jika demikian, apakah semua dosa atau dosa besar saja yang dilihat? Atau apakah itu berarti keinginan untuk mengampuni dosa seseorang –atau bahkan hal yang lain?

Orang Kristen yang sungguh-sungguh secara tajam terbagi mengenai pertanyaan ini. Tapi, mengherankan sangat sedikit yang ditulis mengenai pertobatan PB. Saya menulis disertasi doctoral saya mengenai subjek ini sebagian karena itu sangat penting dan merupakan masalah yang kurang diperhatikan.

    Kata-kata PB yang Dipertanyakan

Ada dua kata Yunani PB yang diterjemahkan bertobat dalam terjemahan Inggris modern: metanoia (dan pasangan verbalnya metanoeo„) dan metamelomai. Kata pertama diterjemahkan lima puluh delapan kali dalam PB; kata kedua hanya enam kali. Penggunaan metanoia yang lebih luas membawa saya untuk memberikannya lebih banyak perhatian dalam tulisan ini.

    Pengertian masa Pre-Christian dari Metanoia

Didalam Yunani klasik metanoia berarti mengubah pikiran orang mengenai sesuatu atau seseorang. Sebagai contoh, Thucydides menggunakan istilah itu saat menulis mengenai jawaban dari konsil Athenian terhadap pemberontak. Konsil memutuskan bahwa semua orang di kota Mytilene harus dibunuh –tidak hanya mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan. Tapi, pada "hari berikutnya suatu perubahan hati menerpa mereka."62 Konsil Athenian mengubah pikirannya. Diputuskan bahwa hanya mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan yang dibunuh.

Contoh lain ditemukan dalam penggunaan Xenophon terhadap istilah ini. Dia menulis:

Kita cenderung untuk menyimpulkan bahwa bagi manusia, seperti adanya, lebih mudah memerintah atas mahluk lain daripada manusia. Tapi saat dia melihat bahwa ada seorang Cyrus, orang Persian, yang mendapat ketaatan dari banyak orang dan kota dan bangsa, kita dipaksa untuk mengubah pendapat kita dan memutuskan bahwa memerintah manusia bisa merupakan suatu tugas yang bukannya tidak mungkin atau sulit, jika seseorang melakukannya dalam cara yang pintar.63

Selama periode sebelum dan awal kekristenan dari KoineÁ Yunani (ca. 300 BC-100 AD) metanoia terus membawa pengertian perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu. Sebagai contoh, Polybius (ca. 208-126 B.C.) menggunakan metanoia untuk merujuk pada Dardani, seorang yang memutuskan untuk menyerang Makedonia saat Philip sedang pergi dengan pasukannya. Tapi, Philip menyadarinya dan secepatnya kembali. Walau Dardani sudah dekat Makedonia, saat mereka mendengar Philip sedang datang, mereka mengubah pikiran mereka. Mereka membatalkan penyerangan sebelum dilakukan.64

Mirip dengan itu, Plutarch, yang hidup dan menulis didalam abad pertama dan awal abad kedua AD, menulis:

Cypselus, ayah dari Periander . . . saat dia seorang bayi yang baru lahir, tersenyum pada orang yang dikirim untuk mengambil dia, dan mereka berbalik. Dan saat mereka berubah pikiran , mereka tidak menemukan dia, karena dia telah dibawa dalam peti kayu oleh ibunya.65

Perhatikan bahwa didalam semua kasus yang dikutip mengenai individu atau seseorang, diperlihatkan mereka sedang memikirkan sesuatu atau sedang membuat keputusan, didasarkan atas bukti lanjutan atau input, yang kemudian mengubah pikirannya.

Thompson berpendapat bahwa dua nuansa muncul selama periode ini: perubahan tujuan dan penyesalan.66 Tapi, buktinya tidak mendukungnya. Keduanya salah akan ‘transfer totalitas yang tidak sah’ yaitu, transfer yang tidak beralasan dari arti frasa yang ada dalam kata itu saat berdiri sendiri. Dia gagal menunjukan contoh apakah metanoia atau pasangan verbalnya digunakan sepenuhnya dalam pengertian yang dia usulkan. Tapi, kata-kata lain dalam konteks yang menunjukan bahwa perubahan pikiran yang dipertanyakan berkaitan dengan praktek dosa atau ditemani oleh kesedihan atau penderitaan.

Metanoia dan metanoeo„„ muncul duapuluh kali dalam kitab-kitab kanonikal PL Yunani (Septuagint) dan tujuh kali dalam kitab-kitab apokrifa. Mereka mendapat pengertian suatu perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu dalam LXX.67 Contoh berikut ini mewakilinya.

Saat Tuhan memutuskan untuk mengambil kerajaan dari Raja Saul, Dia memerintahkan Samuel untuk mengatakan, "Dia tidak akan mengubah pikiranNya, karena Dia bukan manusia sehingga harus berubah pikiran " (I Sam [1 Kingdoms in the Septuagint] 15:29; terjemahan saya).

Sama dengan itu, Prov 20:25 berbicara mengenai bodohnya manusia yang tergesah-gesah menjanjikan sesuatu pada Tuhan, karena setelah mengucapkannya manusia bisa berubah pikiran.

Mirip dengan itu, orang Niniwe percaya pada Tuhan dan berbalik dari caranya yang berdosa dan berharap Tuhan mengubah pikiranNya dan tidak menghancurkan mereka dan kotanya (Jonah 3:9-10). Dari perspektif manusia Tuhan memang mengubah pikiranNya dan menahan penghukuman yang telah direncanakanNya.68

Behm tidak setuju. Dia berpendapat bahwa metanoeo„ dalam PL Yunani "kira-kira" shu‚b dari PL Ibrani.69 Tapi, saya percaya dia gagal membuktikan maksudnya. Istilah shu‚b digunakan 1,056 kali dalam teks Ibrani. Tidak ada satupun pemunculannya diterjemahkan metanoeo„ dalam PL Yunani. Tidak satupun. Ini tidak bisa dipahami jika penerjemah dari LXX merasa kalau metanoeo„ adalah terjemahan yang baik dari shu‚b. Tapi, para penerjemah secara rutin menggunakan strepho„ dan berbagai bentuknya untuk menerjemahkan shu‚b.

Didalam pseudepigrapha PL metanoia dan metanoeo„ hampir selalu muncul dalam konteks yang berkaitan dengan kebutuhan untuk membuang praktek berdosa untuk terhindar dari penghukuman Allah. Behm menyimpulkan bahwa metanoia merujuk pada berbalik dari dosa. Dia juga, bersalah atas transfer totalitas yang tidak sah. Metanoia tidak dengan sendirinya merujuk pada berbaliknya seseorang dari dosa. Tapi, kata-kata dalam konteks menginformasikan pembaca bahwa perubahan pikiran yang ditunjukan memasukan resolusi untuk berhenti dari praktek berdosa yang disebutkan.

Kesimpulannya, pengertian masa pre-Christian dari metanoia adalah suatu perubahan pikiran mengenai seseorang atau sesuatu. Saat konteks secara spesifik menyebut praktek berdosa yang kemudian seseorang mengubah pikirannya, terjemahan ‘pertobatan’ bisa diterima.

    Sejarah dari Tejemahan PB akan Metanoia

      Latin Kuno

Para bapa Latin menerjemahkan metanoia sebagai paenitentia, yang berarti "penebusan dosa" atau "tindakan penebusan dosa." Mereka sadar bahwa untuk mendapat keselamatan kekal manusia harus melakukan tindakan penebusan dosa seperti yang ditunjukan oleh pendeta dari orang yang mengakuinya.

      Vulgata Latin

Jerome membentuk terjemahan latin kunonya sebagai yang berotoritas saat dia mengambil paenitentia sebagai terjemahan dari metanoia. Sistem penebusan dosa menjadi jalur dimana seseorang berharap mendapatkan anugrah.

      Versi Inggris Awal

John Wycliffe, "the Morning Star of the Reformation," mengawali penyelesaian English Bible diakhir tahun 1300's. Sayangnya karyanya tidak didasarkan atas Yunani dan Ibrani asli, tapi terjemahan literal dari Vulgata. Maka itu tidak mengherankan kalau dia menerjemahkan bahasa Latin agite paenitentiam sebagai "melakukan penebusan dosa." Ini diadopsi dalam tahun 1609-1610 dalam versi Roman Catholic Douay Version.

William Tyndale menghasilkan PB cetak Inggris pertama ditahun 1526. Dia menggunakan bertobat dan pertobatan untuk kata me anoia dan metanoeo„„, suatu perbaikan besar atas "melakukan penebusan dosa," tapi masih membingungkan dalam banyak konteks lain.

Versi Inggris yang kemudian, didalamnya Authorized atau King James Version tahun 1611, sangat berhutang pada phraseology-nya Tyndale, termasuk kata bertobat dan pertobatannya.

Terjemahan pertobatan kelihatannya tetap mempertahankan pengertian bahwa seseorang harus berbalik dari perbuatan dosanya untuk mendapat kebaikan Tuhan. Tapi, itu menghilangkan pendapat bahwa, seseorang harus mengakui dosanya kependeta dan melakukan pekerjaan baik sebelum dia mendapat (atau mendapatkan kembali) anugrah.

      Terjemahan Modern

Terjemahan modern pada umumnya menerjemahkan metanoia sebagai pertobatan. Walau ini adalah peningkatan dari terjemahan Latin "penebusan dosa," didalam banyak kasus, kurang mencerminkan artinya dalam PB.

II. Arti dari Metanoia dalam PB

    Arti Dasar: Perubahan Pikiran

Pengertian pre-Christian dari metanoia sebagai suatu perubahan pikiran juga merupakan pengertian dasar PB. Ini bisa dilihat dalam Heb 12:17 sbb: "Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya(metanoia), sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." Apa yang tidak bisa ditemukan Esau? Bukan tidak bisa berbalik dari perilaku berdosanya. Itu bukan penebusan dosa. Hal yang tidak bisa ditemukannya adalah cara untuk mengubah pikiran ayahnya. Hal ini jelas. Betapapun dia memohon, dia tidak bisa mengubah pikiran Ishak.

Seluruh PB memasukan pengertian perubahan pikiran yang ada saat itu. Tapi, jika konteksnya jelas menunjukan hal perubahan pikiran seseorang, dimungkinkan ditemukannya terjemahan Inggris yang lebih halus. Sebagai contoh, jika seseorang berubah pikiran mengenai perbuatan berdosanya, istilah pertobatan bisa mewakilinya dengan baik.

Ada empat tipe khusus dari penggunaan metanoia dalam PB. Kita sekarang akan membahasnya.

    Suatu Sinonim bagi Keselamatan Kekal

Didalam beberapa bagian, metanoia digunakan via metonymy sebagai suatu synonym bagi keselamatan kekal. Kasus ini melibatkan metonymy dari sebab akibat. Sebabnya adalah perubahan pikiran mengenai Kristus dan InjilNya. Akibatnya adalah keselamatan kekal. Maka itu saat kita membaca 2 Pet 3:9, "Tuhan . . . menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (metanoia)," artinya sama dengan 1 Tim 2:4, "[Tuhan] menghendaki supaya semua orang diselamatkan."

Luke 5:32 menggambarkan penggunaan yang sama: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (metanoia)." Yesus menengaskan bahwa Dia tidak datang untuk memanggil mereka yang berpikir dirinya benar, tapi mereka yang mengetahui dirinya adalah orang berdosa, untuk diselamatkan. Metanoia digunakan sebagai sinonim bagi keselamatan kekal.

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Perilaku Berdosa =Pertobatan

Pada beberapa kejadian metanoia digunakan dalam konteks perubahan pikiran dilihat dengan jelas berkaitan dengan praktek berdosa seseorang. Sebagai contoh, didalam Lukas 17:3-4 Yesus mengajar para murid bahwa mereka harus mengampuni semua yang berdosa terhadap mereka jika mereka datang dan menunjukan kalau mereka menunjukan perubahan pikiran mengenai dosa mereka. Didalam kasus ini dan yang lainnya ‘pertobatan’ merupakan pilihan terjemahan yang baik. Kita mengampuni semua orang yang berdosa terhadap kita dan kemudian bertobat.

Penting untuk diperhatikan, seperti yang akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini, bahwa keselamatan kekal tidak pernah dikondisikan atas perubahan pikiran seseorang mengenai (yaitu pertobatan mengenai) praktek berdosannya.

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Diri dan Kristus

Banyak bagian PB menggunakan metanoia didalam konteks dimana seseorang mengubah pikirannya mengenai dirinya dan Kristus. Sebagai contoh, didalam Acts 2:38, setelah menuntut pendengar Yahudinya karena menyalibkan Mesias mereka dan menjawab pertanyaan mereka, ‘Apa yang harus mereka lakukan?" Petrus memanggil mereka untuk merubah pikiran mereka mengenai Yesus Kristus. Mereka telah menolak Dia. Sekarang mereka bisa menerima Dia. Mereka percaya bahwa Dia adalah Mesias, Kristus, Juruselamat dunia. Cara pikir seperti itu melibatkan suatu pengakuan bahwa seseorang adalah seorang berdosa dan membutuhkan Juruselamat. Merasa diri benar jelas berlawanan dengan iman (cf. Luke 18:9-14).

Didalam penggunaan seperti ini metanoia muncul sebagai sinonim bagi pistis (iman).

    Suatu Perubahan Pikiran Mengenai Berhala dan Tuhan

Didalam satu bagian objek metanoia dinyatakan sebagai berhala dan Tuhan (Acts 17:29-31). Paulus memberitahu para filsuf Atena bahwa Tuhan membangkitkan Yesus Kristus dari kematian dan Dia akan datang kembali sebagai Hakim. Dia memberitahu para pendengarnya bahwa untuk bisa selamat dari hukuman kekal mereka harus mengubah pikiran mereka mengenai berhala dan Tuhan dan Manusia yang Dia kirim dan akan datang kembali. Mereka harus mengalihkan berhala mereka kepada Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

    Ringkasan

Metanoia digunakan dalam PB dalam berbagai cara, semuanya memiliki pemikiran perubahan pikiran. Didalam beberapa konteks digunakan via metonymy sebagai sinonim bagi keselamatan kekal. Saat digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan keselamatan sementara dari kesulitan hidup, perubahan pikiran dari cara seseorang yang berdosa (yaitu, pertobatan) diberikan sebagai syarat. Tapi, saat digunakan dalam konteks yang berkaitan dengan keselamatan kekal dari neraka, perubahan pikiran mengenai diri sendiri dan Kristus (atau, dalam satu bagian, mengenai berhala dan Tuhan) diberikan sebagai syaratnya. Didalam konteks seperti itu metanoia digunakan sebagai sinonim bagi iman.

III. Arti dari Metamelomai

Arti dasar dari metamelomai adalah "merasa menyesali." Didalam 2 Cor 7:9 Paulus menunjukan bahwa dia tidak lagi menyesal mengirim mereka surat yang membuat mereka menyesal, walau awalnya dia menyesalinya.

Penyesalan biasanya membawa pemikiran perubahan pikiran. Didalam Matt 21 :29 Yesus menceritakan Perumpamaan mengenai Dua orang anak. Keduanya disuruh bekerja dikebun anggur. Seorang berkata tidak, tapi kemudian berubah pikiran (atau menyesali keputusannya) dan pergi. Anak lain berkata setuju, tapi tidak pergi.

Setelah mengkhianati Kristus, Yudas menyesali apa yang telah dilakukannya, memberikan uang darahnya, dan menggantung dirinya (Matt 27:3). Yudas "bertobat" dalam pengertian ini; atau lebih tepatnya, dia ‘sangat menyesalinya’ (NKJV). Tapi dia tidak sampai pada iman dalam Kristus. Dia tidak pernah mengubah pikirannya mengenai Kristus sebagai Juruselamatnya. Dia menolak Dia sampai kematiannya.

Walau pada umumnya diterjemahkan dalam cara itu, tidak ada penggunaan metamelomai didalam PB dimana kata "pertobatan" merupakan terjemahan yang tepat. Kata ini selalu merujuk pada penyesalan, sangat menyesali, atau perubahan pikiran. Itu tidak pernah merujuk pada berbalik dari dosa..

IV. Arti dari Strepho Compounds

Walau mereka tidak pernah diterjemahkan sebagai "pertobatan," majemuk dari strepho didalam beberapa konteks membawa pemikiran berbalik dari dosa. Pengertian dasar dari majemuk ini adalah berbalik dari atau kepada seseorang atau sesuatu. Majemuk ini adalah istilah yang berhubungan dengan kata PL shu‚b.

"Berbalik kepada Tuhan " digunakan dalam PB, seperti dalam PL, sebagai ekspresi iman dan konversi.70 Saat Paulus dilaporkan dalam Acts 15:3 dimana non-Yahudi berbalik pada Tuhan, dia hanya berkata bahwa orang non-Yahudi beriman pada Kristus, diselamatkan.

Didalam PB tidak ada penggunaan kata kerja ini untuk menunjukan bahwa seseorang hanya berbalik dari dosanya untuk mendapat keselamatan kekal.

V. Kesimpulan

Saya masih tidak yakin apa yang dimaksud orang ditempat atletik diT-shirtnya. Kata bertobat memiliki arti yang pasti dalam bahasa Inggris. Tapi, tidak semua yang menggunakan itu memiliki arti definisi normal dalam kamus. Sebagian hanya berarti suatu pengakuan dosa seseorang. Pengertian lainnya perubahan pemikiran mengenai Yesus Kristus. Orang lain mengerti itu sebagai berbalik dari dosa seseorang, kemauan melakukan itu, atau pengertian penyesalan atas dosa seseorang.

Saya harap kita bisa menterjemahkan kembali PB. Itu akan membuat pengajaran dan pemberitaan bagian yang menggunakan metanoia lebih mudah. Itu akan menghilangkan kebingungan banyak orang saat mereka membaca Alkitab mereka dan melihat kata bertobat. Tapi, ini tidak terjadi. Kelihatannya ‘pertobatan’ sebagai terjemahan bagi metanoia (dan metamelomai) akan ada pada kita untuk waktu yang lama.

Didalam banyak kasus saat kata Inggris repent muncul dalam PB itu merupakan terjemahan dari metanoia. Metanoia tidak sama dengan istilah PL shu‚b. Itu jelas bukan berarti "penebusan dosa/penance. Juga bukan berarti "pertobatan." Tapi, dalam PB itu mendapatkan arti dari pengertian masa pre-Christian yaitu perubahan pikiran. Pembaca Inggris pada umumnya perlu membaca ‘perubahan pikiran’—bukan berbalik dari dosa –saat mereka melihat kata " repent" dalam PB. Konteks harus dibahas untuk menentukan objek perubahan pikiran seseorang.

Satu-satunya kata bertobat merupakan pilihan terjemahan yang tepat adalah saat objek metanoia adalah perbuatan berdosa. Suatu perubahan pikiran terhadap perbuatan berdosa setara dengan pertobatan.

Hampir satu abad yang lalu, dalam The Great Meaning of Metanoia, Treadwell Walden memutuskan terjemahan Latin dan Inggris dari metanoia sebagai suatu "terjemahan yang sangat salah/extraordinary mistranslations."71 Saya setuju.72

Doktrin Pertobatan Dalam Perjanjian Lama

Dalam Ezek 18 :21-22 Tuhan bicara pada Israel perkataan ini:

Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.

Apakah itu injilnya ? Apakah PL mengajarkan bahwa seseorang yang telah berbalik dari dosa untuk mendapat keselamatan?

Kata Ibrani yang berkaitan dengan keselamatan biasanya umum dan tidak spesifik. Sehingga, kita harus melihat pada konteks untuk menentukan tipe keselamatan apa yang sedang dibahas. Ini juga berlaku untuk istilah keselamatan dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh, seruan “Aku telah selamat!” bisa banyak artinya tergantung pada konteks yang dibicarakan atau ditulis. Seseorang yang diselamatkan dari sungai yang dingin bisa berkata, “Aku telah diselamatkan dari kuburan air." Lee Iacocca, the Chief Executive Officer dari Chrysler Corporation, saat menerima pinjaman sebesar $1.5 billion dari pemerintah U.S. bisa berkata, "Chrysler telah diselamatkan dari kebangkutan." Suatu hukuman mati yang kemudian diampuni oleh Presiden bisa berkata, "Hidupku telah diselamatkan." Hanya dalam konteks tujuan kekal pandangan ini bisa berarti "Aku telah diselamatkan dari hukuman kekal. Ini kelihatan hal yang jelas tapi sangat kurang disadari dalam pembahasan mengenai hal ini. Sebenarnya, hal ini sangat berkaitan dengan pembahasan dan sangat tidak jelas bagi mereka yang menulis dan berkotbah tentang doktrin keselamatan PL.

Ada 15 kata Ibrani yang berbeda untuk keselamatan yang biasa digunakan dalam PL. Sebagian besar rujukan keselamatan menunjuk pada keselamatan sementara: dari musuh, dari kematian fisik, dan berbagai macam masalah.30

Sebagai contoh, lima kata PL yang paling umum dan paling penting untuk keselamatan adalah ya„sha‘, pa„da, ga„‘al, ma„lat, and na„tzal. dari 812 penggunaan istilah ini dalam PL, hanya 58 (7.1%) menunjuk pada keselamatan kekal.31 Istilah yang menunjuk pada keselamatan yang akan datang bagi bangsa Israel oleh Tuhan –juga suatu tema dalam PB (Rom 11:26). Dalam beberapa kasus Mesias diindikasi sebagai Juruselamat (Mic 5 :2, 6; Zech 9 :9-10). Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa ayat ini berurusan dengan fakta kerajaan yang akan datang, bukan kondisi atau masuk kedalamnya.

Sebagai tambahan, ada beberapa bagian Alkitab dalam PL yang menunjuk pada keselamatan kekal, tapi tanpa menggunakan istilah keselamatan: Gen 3: 15; 15:6; Ps 22:27; Isa 6:10; 10:21; 19:22; 52:1-53:12; Jer 24:7; 31:31-34; and Hab 2:4.

Pertimbangan akan diberikan pada istilah PL yang berkaitan dengan pertobatan. Pembaca harus mengingat bahwa tujuan kita bukan hanya menemukan pengajaran PL tentang peran pertobatan dalam keselamatan kekal. Tapi, tujuan kita adalah menemukan pengajaran PL tentang peran pertobatan dalam semua tipe keselamatan.

II. Tidak Ada Istilah Teknis
dalam PL untuk Pertobatan

Para sarjana setuju bahwa tidak ada kata PL yang digunakan untuk merujuk pada pertobatan.32 Bagaimanapun, 2 kata sering dikutip untuk arti itu. Kata-kata ini adalah shu‚b dan na„ham.

III. Shu‚b

Istilah ini merupakan kata paling umum ke12 dalam PL.33 Memiliki arti dasar "berbalik," "kembali kebelakang," "kembali," atau "memberikan kembali."34 Pada umumnya penggunaannya menunjuk pada perubahan arah. Sebagai contoh, Musa setelah dari tabernakel, "kembali ke tenda " (Exod 33:11). Kata ini digunakan 1,056 dalam PL hanya 203 muncul dalam konteks agama.35 Dari semua hanya satu bagian dari penggunaan agama yang menunjuk pada pertobatan Israel pada Tuhan.36

    A. Berbaliknya Tuhan

Ada empat katagori berbalik pada Tuhan dalam PL. keempatnya dari syarat berkat/kutuk dalam Perjanjian Musa (cf. Leviticus 26; Deuteronomy 28) dimana Tuhan menjanjikan kalau Dia akan memberkati ketaatan dan mengutuk ketidaktaatan.

Natur shu‚b yang non-teknikal menunjukan fakta bahwa itu sering digunakan untuk menunjuk pada berbalik ke Tuhan. Jelas, jika itu merupakan istilah teknis yang selalu menunjuk pada berbalik dari jalan seseorang yang berdosa, itu tidak akan pernah digunakan untuk Tuhan.

1. Empat Kategori dari Berbali pada Tuhan.

Pertama, Tuhan mengembalikan kejahatan atas Israel. Dia menarik berkatNya dan mengirim penghukuman sementar saat bangsa itu berbalik dari ketaatan mereka padaNya.37

Kedua, Tuhan berbalik (atau secara negative, tidak berbalik) dari kemarahanNya kepada Israel. Dia menarik penghukuman sementara dan mengirimkan berkat saat bangsa berbalik dari perbuatan dosanya dan kembali taat kepadaNya.38

Ketiga, Tuhan mengembalikan Israel kepada berkat sebelumnya. Kapanpun Israel berbalik pada Tuhan dari jalannya yang berdosa, Dia mengembalikan berkat bangsa itu.39 Dalam beberapa teks berkat spesifik yang telah Tuhan janjikan dan sediakan adalah mengembalikan bangsa itu ketanah perjanjian.

Keempat, Tuhan kembali kebangsa itu.40 Dalam ketiga tipe Tuhan kembali yang sudah kita bahas, selalu ada spesifik objek yang ditunjukan dalam konteks (i.e., Dia membalikan kejahatan; Dia menarik murkaNya, Dia mengembalikan berkatNya). Walau begitu, dalam bagian yang memuat tipe keempat berbalik ini, tidak ada spesifik objek yang disebutkan. Ekspresi ini umumnya menunjuk pada Tuhan menyingkirkan penghukuman sementara dan mengirimkan berkat sementara.

2. Sementara, tidak kekal, berkat dan kutuk. Dengan pengecualian Jer 32:40 (yang menunjuk pada berkat millennial atau kekal yang Tuhan janjikan kepada Israel sebagai bagian dari Perjanjian Baru), berbaliknya Tuhan atau menjauh dari bangsa dengan berkat atau kutuk selalu menunjuk pada pengalaman sementara. Kemarahan Tuhan dalam PL tidak berkaitan dengan keselamatan kekal atau penghukuman kekal.

3. Israel menuai apa yang ditabur. Saat bangsa itu taat, Tuhan mengirim berkat. Saat dia tidak taat, Dia mengirim kutuk. Kasih Tuhan bagi bangsa itu menggerakkanNya untuk mendisiplin dan memberi hadiah bagi umat pilihanNya agar mereka bisa belajar untuk mentaatiNya.

    B. Berbaliknya Israel

1. Konsep Alkitab. Seperti ditunjukan dalam bagian sebelumnya, catatan PL menunjukan bahwa bangsa Israel terus menerus menjauh dari Tuhan. Dalam setiap kesempatan bangsa itu mengalami penghakiman sementara (menuai kutuk Perjanjian Musa) yang mengharuskan mereka untuk berbalik kepada Tuhan. Ada 3 kategori berbaliknya Israel, secara teologis ditemukan dalam PL.

Pertama, Israel menjauh dari Tuhan karena ketidaktaatan. Israel menjauh dari Tuhan karena menyembah berhala41 dan bentuk lain dari ketidaktaatan.42

Bagian Alkitab berikut menggambarkan hal ini.

"sebab orang Amalek dan orang Kanaan ada di sana di depanmu dan kamu akan tewas oleh pedang; dari sebab kamu berbalik membelakangi TUHAN, maka TUHAN tidak akan menyertai kamu." (Num 14:43, italics mine).

Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu. Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel,. . . Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb . . . Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya. Kemudian matilah Otniel anak Kenas. Tetapi orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN; lalu Eglon, raja Moab, diberi TUHAN kuasa atas orang Israel, oleh sebab mereka telah melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.... Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera . . . Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN. Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan . . . (Judg 2:19-20; 3:9, 11-12, 15; 4:1-2, italics mine).

Natur non-teknis dari shu‚b lebih jauh dilihat dalam hal saat itu menunjuk pada Israel sering berkaitan dengan menjauh dari Tuhan kepada jalan yang berdosa.

Kedua, bangsa berbalik pada Tuhan dalam ketaatan. Israel kembali kepada Tuhan dengan menjauh dari penyembahan berhala43 dan dari bentuk lain dari ketidaktaatan.44 Ketaatan merupakan kondisi bagi keselamatan sementara dari kutuk Perjanjian Musa (cf. Leviticus 26; Deuteronomy 28). Menjauh dari praktek berdosa tidak pernah dinyatakan dalam PL sebagai syarat lolos dari murka kekal.45

Satu pasal dalam PL kelihatannya bertentangan dengan point yang baru dibuat. Ezekiel 18 menghubungkan hidup dengan berbalik dari praktek berdosa seseorang dan kematian karena gagal hidup benar. Ayat berikut mewakili hal itu:

"hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia--ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH (Ezek 18 :9).

"Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati . (Ezek 18:20).

"Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati" (Ezek 18:21).

Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya" (Ezek 18:26).

"Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!" (Ezek 18:32).

Sebagian menafsirkan ayat diatas dalam arti bahwa keselamatan kekal mensyaratkan atas berbaliknya seseorang dari dosanya.46 Tafsiran itu tidak berdasar.

Tidak ada referensi dalam Ezekiel 18 dengan Lautan Api, kematian kekal, kehidupan kekal, masuk kedalam kerajaan Allah, dipisahkan dari kerajaan, pembenaran, atau apapun yang secara tidak langsung dihubungkan dengan penghukuman kekal. Pasal itu tidak pernah dikutip dalam PB berkaitan dengan hal diatas. Apa yang menjadi masalah dalam Ezekiel 18 adalah hidup dan mati –kehidupan fisik dan kematian fisik. Istilah Ibrani bagi kehidupan dan kematian umumnya digunakan dengan cara ini diseluruh PL.47

Dyer berkomentar:

Tuhan tidak mengatakan kalau Israel yang diselamatkan akan kehilangan keselamatan kekalnya jika dia jatuh kedalam dosa. Baik berkat dan hukuman disini bersifat sementara, bukan kekal. Penghukumannya berupa kematian fisik (cf. vv 4, 20, 26), bukan penghukuman kekal.48

Mirip dengan itu, dalam pendahuluan pembahasannya tentang Ezekiel 18, Charles Feinberg menulis, "Subjek pembenaran melalui iman jangan ditekankan dalam pasal ini; itu tidak dibahas."49 Sebelumnya, berkomentar atas ayat 9 (yang menunjuk pada hidup yang disyaratkan atas ketaatan pada Hukum Musa) dia menulis, Pernyataan ini, harus kita perhatikan sekali lagi, tidak membahas tentang kehidupan kekal, tapi hidup didunia. Kehidupan kekal tidak didapat atas dasar yang disebutkan dalam bagian Alkitab ini."50

Motif berkat/kutuk merupakan tema penting PL. Syarat Perjanjian Musa dinyatakan dalam Leviticus 26 dan Deuteronomy 28. Ketaatan akan diberikan berkat sementara. Tidak taat akan mendatangkan kutuk sementara yang akan semakin intensif sampai bangsa itu kembali kepada Tuhan. Walau keselamatan merupakan pembahasan Ezekiel 18, tapi sama sekali tidak membahas tentang keselamatan kekal. Seperti tulisan Ross, "Diseluruh PL keselamatan atau penyelamatan Israel berkaitan dengan janji dari perjanjian yang berhubungan dengan hidup dalam dunia ini sebagai umat Tuhan" (italics dari saya).51

Ada banyak contoh PL tentang berkat dan kutuk, baik berkaitan dengan bangsa dan individu didalamnya. Seseorang mungkin langsung melihat, Abraham (Gen 24:1; Heb 11:8-19), Moses (Exod 14:30-31; Num 20:12; Heb 11:23-29), peristiwa lembu emas (Exod 32:34-35), Joshua and Caleb (Num 14:30-45), pemberontakan Korah (Num 16), Nadab and Abihu (Lev 10:1-3), Achan (Josh 7:1-26), Gideon (Judg 6:11-28), David (2 Sam 1-10, dibawa berkat; 12-22, dibawa kutuk), Solomon (I Kgs 3:5-15; 4:20-34; 11:1-13), dan kejatuhan kerajaan utara (2 Kgs 17:5-18) dan Selatan (2 Kgs 24:1-25:21). Ini tidak berarti bahwa seluruh berkat dan hukuman dalam PL merupakan hasil langsung dari ketaatan atau ketidaktaatan (cf. Job; Luke 16:19-31; John 9:2-3). Kadang Tuhan mengijinkan orang benar untuk menderita dan orang jahat berkelimpahan. Walau begitu, artinya adalah ketaatan membawa berkat sementara dan ketidaktaatan membawa hukuman sementara.

Ezekiel 18 hanyalah salah satu contoh motif berkat/kutuk dalam PL.

Ketiga, suatu hari bangsa itu akan kembali kepada Tuhan dalam iman. Sejumlah kecil tulisan PL menggunakan istilah shu‚b untuk menunjuk pada berbaliknya Israel dimasa depan (dan Mesir dan kesudahan dunia) kepadan Tuhan. Dalam konteks ini (cf. Ps 22:27; Isa 6:10; 10:21; 19:22; Jer 24:7) berbalik pada Tuhan digunakan dengan berbelit-belit bagi iman.

Isaiah 6:10 menggambarkan bagaimana kesimpulan ini ditarik. Ayat itu bicara tentang berbalik pada Tuhan dan disembuhkan. Kristus menafsirkan bagian ini bagi para murid. Setelah menceritakan Perumpamaan Penabur, sebagai pengantar pada penjelasan artinya, Yesus mengutip bagian ini. Dia mengutip referensi Yesaya akan Tuhan dengan menerima Firman dan percaya pada Injil (cf. Matt 13:3-23; Luke 8:5-15, esp. w 12-13). Dia juga mengidentifikasi kesembuhan yang dibicarakan sebagai keselamatan kekal (Luke 8:12).

2. Konsep Extra-Biblical. Bagaimana Rabi Yahudi mengerti pengajaran keselamatan dalam PL?

Konsep rabbinic akan teshu‚bah. Selama dua abad sejak kelahiran Kristus, rabi dan penulis Yahudi lainnya banyak menulis. Tulisan mereka mencerminkan pengertian yang berbeda dari yang saya katakan mengenai penggunaan shu‚b dalam PL. (Teshu‚bah adalah bentuk kata benda dari shu‚b.)

Para Rabbi merupakan pengajar Hukum Musa. Mereka mengajar di sinagoge dan beberapa pengajaran mereka ditulis dalam Mishnah dan Talmud.

Mengenai keselamatan kekal, para rabi mengajarkan bahwa kondisi untuk mendapatkan bagian dalam dunia yang akan datang adalah taat pada Hukum (cf. Aboth 2:7). Tapi, mereka juga percaya pada anugrah. Mereka mengajarkan bahwa Tuhan akan mengampuni ketidaktaatan jika seseorang dengan sungguh berbalik dari dosanya dan membuat pendamaian yang diperlukan.

Mengutip pengajaran rabinis mengenai kondisi dari keselamatan kekal Herford menulis, "Tidak cukup hanya sekedar mengetahui kehendak Allah atau percaya akan hal itu, atau dalam Tuhan yang menghendakinya. Diatas semua itu kita harus melakukannya. "52

Sama dengan itu Moore menulis:

Untuk dosa …. Hanya satu obat, anugrah pengampunan Allah, dan conditio sine qua non dari pengampunan adalah pertobatan, yaitu penyesalan, perbaikan sakit terhadap orang lain, dan perubahan tindakan dilakukan dan terus dipertahankan dengan tujuan yang tulus diluar motif agama.53

Para rabi percaya bahwa orang benar pasti mendapat tempat didunia yang akan datang dan orang jahat tidak. Mengenai pandangan mereka mengenai nasib mereka yang tidak sepenuhnya benar atau tidak sepenuhnya jahat Moore berkomentar:

Sekolah Shammai berpendapat bahwa mereka yang jahat dan baik, berbicara equilibrium, akan keneraka, dan terjun dan keatas, dan bangkit dan disembuhkan . . . bagi mereka api Gehenna bersifat purgatorial; mereka dimurnikan seperti perak dan ditapis seperti emas. Sekolah Hillel berpendapat bahwa Tuhan didalam belas kasihnya yang melimpah …. Cenderung untuk berpihak pada belas kasihan, dan tidak mengirim mereka ke Gehenna sama sekali.54

Kedua sekolah rabi ini setuju kalau semua kecuali yang sangat jahat akan mendapat tempat didunia yang akan datang. "Tanda kecenderungan para rabi adalah membatasi, dalam cara yang memungkinkan, jumlah orang Israel yang tidak mendapat bagian didunia yang akan datang. Bagi mereka yang tidak bertobat adalah suatu penghalang kepada kebahagiaan mutlak."55

Selain tulisan rabinis didalam Mishnah dan Talmud, ada juga banyak buku yang ditulis oleh penulis Yahudi dipertengahan akhir periode intertestamental. Tulisan ini dikenal sebagai PL Apokrifa (atau Pseudepigrapha). Mereka non-canonical, tulisan yang tidak diinspirasi.

PL Apokrifa berbicara mengenai Tuhan menimbang perbuatan baik dan jahat untuk menentukan tujuan kekal mereka (Testament of Abraham 13:1-2, 9-14; 1 Enoch 41:1-2; 61:8). Syarat keselamatan kekal adalah ketaatan pada Hukum Tuhan (2 Baruch 51:3,7; 4 Ezra 7:19-22, 33-39; 9:3~37).

Orang Farisi dimasa Yesus adalah gambaran yang baik akan tipe legalistic, pemikiran yang membenarkan diri sendiri (cf. Luke 18:9-14).

Pengajaran Katolik Roma mengenai purgatory setidaknya berasal dari PL Apokrifa (2 Maccabees 12:39-45).

Menilai konsep rabinis tentang teshu‚bah. PL tidak mendukung pengertian rabinis. PL mengajarkan bahwa keselamatan kekal adalah melalui anugrah Allah dan itu diterima melalui respon iman manusia, bukan melalui tindakan kebaikan atau dengan berbalik dari setiap dosanya (cf. Gen 15:6; Hab 2:4). Tidak ada bukti dalam PL mengenai purgatory atau mengenai sebagian besar orang pasti masuk kedalam kerajaan Allah. Walau ada beberapa bagian PL yang merujuk pada keselamatan kekal (e.g., Gen 3:15;22:1-l9; Isa 12:23; 45:22; 49:6ff; 52:13-53:12; Jer 31:7; 46:27; Zech 8:7; 9:9, 16), hanya ada beberapa yang berurusan dengan kondisi manusia dari keselamatan kekal, yaitu iman (Gen 15:6; Hab 2:4).56

Bagian yang paling utama sebagai cara pandang pengajaran PL mengenai keselamatan adalah Gen 15:6: Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Genesis 15:6 adalah John 3:16 nya PL. Hanya satu syarat yang diberikan: percaya pada Tuhan.

Apa yang dipercaya Abraham tentang Allah? Dia percaya bahwa Allah akan mengampuni dosanya dan memberikan dia tempat dalam kerajaanNya yang akan datang. Tentu, pada saat itu pengertian Abraham mengenai Mesias dan pekerjaanNya belum sepenuhnya dikembangkan.57 Pengertiannya mungkin bertumbuh sebagai hasil dari permintaan Tuhan untuk mengorbankan anaknya dan pada saat terakhir menyediakan gantinya (Genesis 22).58 Tapi, jelas dari penggunaan Paulus akan teks ini bahwa itu bersifat keselamatan, merujuk pada pembenaran Abraham melalui iman semata (Gal 3:6-14; Rom 4:1-25). Walau Abraham melakukan banyak pekerjaan baik, tidak satupun yang mendatangkan pembenaran dihadapan Allah..

Bagian PL kedua, Hab 2 :4, juga mengajarkan bahwa satu-satunya syarat PL untuk keselamatan kekal adalah iman kepada Tuhan. Konteks berkaitan dengan invasi Babilon. Orang sombong akan digunakan oleh Tuhan untuk menghukum Israel. Karena orang sombong tidak disukai Tuhan, mereka pada akhirnya juga akan jatuh. (kesombongan mendahului kejatuhan.) "Akah hidup " disini janji potensi atau perintah. Seorang yang diterima Allah melalui iman semata memiliki potensi untuk hidup, lepas dari penghukuman sementara Allah. Dia menyadari bahwa potensi hidup sejalan dengan kebenaran saat dia bersama dengan Tuhan.

Penggunaan Paulus akan ayat ini menegaskan pengertian ini. Dia menggunakannya untuk menunjukan bahwa seseorang mendapatkan kebenaran Tuhan melalui iman semata (Rom 1:17; Gal 3:11). Nygren dengan meyakinkan menunjukan bahwa saat Paulus mengutip Hab 2:4 dalam Rom 1:17 dia menggabungkan "orang benar " dan "melalui iman " dalam cara dimana mereka dilihat sebagai satu unit: Dia yang melalui iman adalah benar."59 Didalam Roma 1-4 Paulus menjelaskan ekspresi, "dia yang beriman adalah benar." Kemudian didalam pasal 5-8 dia berurusan dengan perkataan Rom 1:17, "akan hidup." Orang yang dibenarkan melalui iman semata bebas dari murka Allah (Romans 5), dari dosa (Romans 6), dari taurat (Romans 7), dan dari kematian (Romans 8). Semua ini benar bagi kita orang percaya dan dasar bagi perjuangan kita melawan daging untuk menghidupi natur baru kita (cf. Rom 6:11-13; 8:12-17; 12:1-15:13).

Manusia dibenarkan dihadapan Tuhan melalui iman (Rom 1:17-4:25; Gal 3:6-14). Tapi hanya melalui kehidupan baru seseorang yang dibenarkan melalui iman mempertahankan kehidupan sementaranya (Rom 8:13; Heb 10:37-38). Romans 8:13 mengandung bayangan kembali Rom 1:17 dan Hab 2:4. Disana Paulus mengatakan kepada orang percaya, mereka yang dibenarkan oleh iman dan yang secara kekal sudah aman (Rom 8:38-39), "jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup."

Seperti yang telah disebutkan diatas, beberapa bagian PL (Ps 22:27; Isa 6:10; 10:21; 19:22; Jer 24:7) merujuk pada masa depan Israel dan bangsa lain kepada Tuhan dalam iman. Mereka menegaskan pengertian kita akan Gen 15:6 dan Hab 2:4—bahwa satu-satunya syarat PL untuk mendapatkan keselamatan kekal adalah sepenuhnya percaya pada Tuhan dan syarat utamanya terhadap dosa seseorang.

Pengertian dari pengajaran PL mengenai kondisi manusia dan keselamatan kekal ditegaskan oleh beberapa bagian PB.

Mengomentari pengajaran PL tentang keselamatan kekal, Paulus menulis dalam Rom 4:3-8:

Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya ..

Demikian juga dalam Gal 3:6-14 Paulus menulis:

Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati." Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya. Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Juga, penulis kitab Ibrani menulis dalam Heb 10:1-4:

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Luke 18:9-14 dan John 1:29, bagian sebelum Salib, juga menegaskan bahwa keselamatan kekal menurut PL hanya melalui anugrah melalui iman dan bukan hasil dari pekerjaan baik.

PL mensyaratkan keselamatan kekal hanya pada iman semata. Sistem korban dibentuk untuk membawa pemuja agar bisa melihat keberdosaan mereka dan meletakan iman mereka kepada Allah sebagai satu-satunya harapan mereka masuk pada kerajaan (cf. Luke 18:13-14; Heb 10:1ff).

Mengapa banyak yang salah? Seseorang mungkin bertanya mengapa saat Yesus datang sebagian besar orang Yahudi menolak Dia dan beritaNya John 1 :11). Jika PL berpikir bahwa satu-satunya syarat keselamatan kekal adalah beriman kepada Tuhan, mengapa sebagian besar berpikir kalau syaratnya menaati Taurat?

Dari situ kita bisa mengatakan PB, banyak Yudaism memegang kuat legalism, sebagai bukti melalui perilaku orang Farisi (Mate 23; Luke 18:9-14). Sebagian besar bangsa menolak Yesus Kristus John 1:11). Mereka tidak ingin mengakui fakta bahwa mereka sakit dan perlu diselamatkan (Luke 5:31). Sebagian besar berusaha mencapai Allah melalui cara mereka –berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri daripada menerima pembenaran yang ditawarkan secara cuma-cuma oleh Tuhan (Rom 10:2-3;1 Cor 1:23).

Jalan sempit menunju pada kehidupan dan sedikit yang memutuskan untuk menemukannya (Matt 7:13-14; John 14:6). Itu terjadi dalam periode intertestamental dimasa Yesus, dan masih seperti itu sampai sekarang.

Akan menjadi salah jika kita berpikir kalau semua orang Yahudi menolak keselamatan yang ditawarkan secara cuma-cuma oleh Yesus. Sebagian memang menerima tawaranNya dan percaya kepadaNya (John 1:12). Memang, Yohanes dan Lukas melaporkan bahwa banyak (menunjukan suatu jumlah yang besar, bukannya mayoritas) imam dan pemimpin Yahudi beriman pada Yesus Kristus (John 12:42; Acts 6:7). Bahkan Saulus dari Tarsus, musuh utama Injil Anugrah dan Salib Kristus, percaya pada Yesus Kristus sebagai satu-satunya harapan disorga dan menjadi Rasul orang non-Yahudi (Gal 1:11-3:14).

    C. Kesimpulan

Istilah shu‚b digunakan dalam PL untuk merujuk pada berbaliknya Israel atau menjauh dari Allah dan berbaliknya Allah terhadap bangsa itu dengan berkat atau menjauh dari mereka dengan kutuk. Didalam sebagian besar konteks berkat atau kutuk temporal dalam bahasan. Didalam beberapa bagian, ekspresi ‘berbalik kepada Tuhan’ digunakan untuk merujuk pada keselamatan kekal yang akan datang bagi bangsa. Didalam konteks berbalik pada Tuhan digunakan sebagai sebutan untuk iman.

Sumber Extra-biblical Yahudi (PL Apocrypha, Talmud, Mishnah) menunjukan kalau para rabi dari periode intertestamental dan masa Yesus berpegang pada pandangan legalistic akan syarat keselamatan. Mereka percaya keselamatan melalui anugrah melalui kesetiaan bukan pengajaran PL mengenai keselamatan melalui anugrah dan melalui iman.

IV. Na„ham

Istilah lain yaitu na„ham didalam PL berarti menyesali atau ‘menenangkan diri."60 Ini muncul 108 kali dalam PL, tapi hanya tiga penggunaannya yang berkaitan dengan pertobatan manusia.

Natur non-teknis dari istilah ini ditunjukan dalam sebagian besar penggunaan teologis yang merujuk pada apa yang disebut "repentance of God."61

Dua bagian yang menggunakan na„ham untuk merujuk pada keselamatan manusi berkaitan dengan keselamatan temporal bukan kekal. Jeremiah 8:6 menunjukan, karena bangsa tidak menyesali kejahatan mereka (i.e., pemujaan berhala) hukuman temporal diberikan. Ayub 42:6 berkaitan dengan kesedihan Ayub atas perkataan bodoh yang diucapkannya selama ujian.

Jeremiah 31:19 berkata bahwa setelah Israel berbalik kepada Tuhan, dia akan menyesali tindakannya. Bagian ini merujuk pada pemulihan Israel dimasa mendatang oleh Allah. Setelah bangsa itu kembali pada Tuhan dalam iman, Israel akan menyesali ketidaktaatan dan ketidakpercayaannya selama ini.

V. Kesimpulan

Konsep pertobatan manusia dalam PL ada dua. Pertama dan yang terutama berarti berbalik kepada atau menjauh dari sesuatu (shu‚b). Kedua tapi jarang adalah menyesali tindakan sebelumnya (na„ham).

Syarat PL terhadap keselamatan sementara adalah berbalik dari dosa. Tuhan berjanji memberkati Israel jika dia taat dan mengutuk jika dia tidak taat. Ada banyak contoh dalam PL mengenai bangsa atau pribadi Israel yang mengalami kutuk saat mereka menjauh dari Allah dan berkat saat mereka berbalik kepada Tuhan.

PL tidak pernah, mensyaratkan keselamatan kekal adalah berbalik dari dosa seseorang. Keselamatan kekal dalam PL semata didasarkan atas berbalik pada Tuhan melalui iman.

Keselamatan kekal selalu oleh anugrah melalui iman. Inilah mengapa Mesias harus mati disalib untuk dosa keturunan Adam.

Kita sekalian sesat seperti domba,

masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,

tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian .
Newer Posts Older Posts Home